Metro, besikuning.com — Dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke‑41 yang digelar di Cahaya Bangsa School pada Kamis (31/7/2025), Wali Kota Metro H. Bambang Iman Santoso menyoroti dengan tegas bahaya penyalahgunaan teknologi digital di kalangan anak-anak dan remaja .
Dalam sambutannya, Bambang menyampaikan bahwa anak-anak merupakan aset masa depan bangsa yang harus dilindungi dari berbagai ancaman, termasuk pola konsumsi konten digital yang bisa merusak nilai moral dan psikologis mereka. Ia berharap semua pihak—orangtua, sekolah, dan masyarakat—bersinergi dalam menghadapi tantangan ini .
Wali Kota menekankan bahwa bahaya kecanduan gim daring, keterlibatan dalam judi online, serta paparan konten pornografi dan kekerasan bukan sekadar persoalan remaja, melainkan ancaman serius yang tumbuh secara sistematis di era digital saat ini .
Peringatan HAN tersebut juga dirancang sebagai Outdoor Classroom Day (OCD)—sebuah pendekatan edukatif yang mengajak siswa kembali berinteraksi dengan alam, kesenian tradisional, permainan lokal, dan nilai budaya. Skema ini diharapkan bisa memperkuat karakter anak selain mengurangi ketergantungan terhadap layar digital .
Beberapa aktivitas edukatif yang digelar mencakup market day, senam pagi bersama, panggung seni dan budaya, serta penerapan program Pagi Bahagia berbasis 7 Kebiasaan Anak Hebat. Program-program ini dirancang agar anak tidak hanya tumbuh secara fisik, tetapi juga emosional dan sosial .
Bambang menyatakan:“Anak-anak hari ini bukan hanya bagian dari masyarakat — mereka adalah penentu masa depan bangsa. Kita harus mendampingi dan membekali mereka kebijakan yang tepat agar tidak menjadi korban dari gelombang digital yang tidak bermartabat.”
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Kota Metro, Subehi, mendukung penuh upaya pemerintah kota untuk memperkuat sistem respons cepat terhadap kekerasan atau pelanggaran hak anak. Ia juga menyampaikan pentingnya pembangunan satu data gender dan anak berbasis kebutuhan riil masyarakat .
Dengan demikian, peringatan HAN di Metro kali ini tidak sekadar seremoni, melainkan momentum untuk meningkatkan literasi digital, menjaga eksistensi ruang tumbuh yang sehat, dan memperkuat perlindungan terhadap generasi muda Kota Metro.(ADV)